![]() |
kucing |
Penelitian ini dilakukan dengan cara meminta para responden untuk memilih, apakah mereka lebih suka mengidentifikasi diri mereka sebagai anjing atau kucing. Sebanyak 46 persen orang mengidentifikasikan diri sebagai anjing, sementara 12 persen sebagai kucing. Sebanyak 28 persen mengidentifikasikan diri sebagai anjing dan kucing, sementara 15 persen tidak mengidentifikasikan dirinya melalui dua binatang ini.
Dari hasil pengamatan, mereka yang mengidentifikasikan diri sebagai anjing ternyata memiliki karakter yang lebih ekstrover dibanding yang mengidentifikasikan dirinya sebagai kucing. Selain itu, para "dog people" ini memiliki tingkat afeksi dan kepekaan sosial lebih besar dibandingkan para "cat people". Mereka juga memiliki tingkat disiplin yang tinggi dan rasa tanggung jawab yang lebih besar daripada yang mengidentifikasikan dirinya sebagai kucing.
Sementara itu, para "cat people" cenderung lebih mudah cemas atau stres dibanding "dog people". Namun, mereka tampak memiliki tingkat kreativitas dan rasa ingin tahu yang lebih besar daripada "dog people". Dari hasil studi yang dimuat pada jurnal Anthrozoos ini, Gosling berharap para ahli dapat mempertimbangkan perbedaan karakter ini saat menganjurkan pasiennya untuk memiliki peliharaan sebagai penunjang terapi.
sumber : medicinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar