Sabtu, 02 Februari 2013

Cara Mengatasi Nyeri Haid

Setiap perempuan yang sudah melewati masa puber, sudah pasti akan mengalami apa yang dinamakan datang bulan atau menstruasi. Akibat yang ditimbulkan dari siklus bulanan ini pun berbeda-beda. Ada yang merasakan sakit dan ada juga yang tidak.

Dismenorhea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Dismenorhea ada 2 yaitu dismenorhea primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenorhea sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.

Dismenorhea sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenorhea. Penyebab dari dismenorhea sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba fallopi, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD.

Biasanya dismenorhea primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenorhea sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenorhea dalah Rahim yang menghadap ke belakang (retroversi), kurang berolah raga, dan stres psikis atau stres sosial.

Gejala dan Tanda Dismenorhea

Nyeri pada perut bagian bawah yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.

Biasanya nyeri haid mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenorhea juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih terkadang sampai terjadi muntah.

Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenorhea primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.

Tips mengurangi rasa nyeri saat haid :

1. Kompreslah bagian yang dirasakan sakit menggunakan botol berisi air hangar.

2. Usap-usap secara perlahan bagian perut ataupun pinggang.

3. Minumlah minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.

4. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergan¬tung ke bawah. Hal tersebut dapat membantu relaksasi.

6. Jika Anda memilih menggunakan obat sebagai penetral rasa sakit, maka gunakanlah obat-obatan dengan pengawasan dokter. Boleh minum analgesik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asalkan dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

7. Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.

8. Suhu panas merupakan ramuan tua yang patut dicoba. Gunakan heating (bantal pemanas), kompres handuk, atau botol berisi air panas, di perut dan punggung bawah, serta minumlah minuman hangat. Mandi air hangat juga dapat membantu menghilangkan rasa nyeri.

9. Tidurlah yang cukup serta olahraga teratur (termasuk banyak jalan). Beberapa wanita dapat mengurangi rasa nyeri dengan berolahraga. Selain mengurangi stres, olahraga juga dapat meningkatkan produksi endorfin otak, penawar rasa sakit alami dalam tubuh. Tidak ada pembatasan aktivitas olahraga selama haid.

10. Pada kasus yang sangat jarang dan ekstrem, kadang diperlukan eksisi pada saraf uterus.

11. Orgasme pada aktivitas seksual

12. Yoga

sumber :pondokibu.com

Related Posts :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar